PangkepNews

Profil dan Sejarah KPJ PANGKEP



Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) merupakan wadah yang selama ini  dipercaya untuk menaungi para musisi Jalanan dalam menuangkan bakat seni dan kreatifitasnya.

KPJ Pangkep didirikan pada tanggal 28  Oktober  2008  yang diprakarsai oleh pemuda – pemudi  Berbakat Kesenian yang merasa perlu adanya wadah yang dapat menampung kreatifitas – kreatifitas seni Anak Jalanan Kabupaten Pangkep  yang dipandang memiliki potensi dalam bidang seni yang pada saat itu belum ada organisasi yang mewadahi.

Para Pendiri KPJ Pangkep Adalah;


•SAHARUDDIN
•FUJI HARIANTO.
•IRZAL.
•ABDUL RAHMAN
• IHWAN JAMIL



VISI  :
     1.Membangun kader yang punya tanggung jawab akan pembangunan bangsa dan negara dalam bentuk kreasi seni budaya.
      2.Membentuk insan yangg kritis dan memiliki cipta, rasa, dan karsa.
      3. Membangun sarana pendidikan untuk anak anak jalanan.


MISI :
•Sebagai wadah untuk menyalurkan kreatifitas seni.
•Mengarahkan dan membentuk kreatifitas seni dalam wujud yang lebih nyata.
•Menjadikan seni sebagai sarana untuk membina kesadaran antar umat beragama, berorganisasi dan bermasyarakat.
•Membangun daya nalar anggota untuk dapat berkreasi dalam bentuk seni.


Prestasi-prestasi yang ditorehkan tahun-tahun terakhir antara lain  :  
Ø Menyelenggarakan pementasan Festival Musik dan Penhijaun ”Love Greend” di Lapangan Cintra Mas  Kabupaten Pangkep  Tahun 2009.
Ø   Mendatangkan Artis  “D’Masiv” dalam Acara “Pangkep One Day Fest  Tahun 2010

Ø Bintang Tamu pada acara Pentas Seni di Sekolah dan Kampus di Kabupaten Pangkep Tahun 2011-2012


Ø Gelar pementasan Seni Teater “Indonsia Berjabat” Untuk Korban Torikara di Tugu Bambu Runcing Kabupaten Pangkep  tahun 2015
Ø  Konser Amal “Pray For Mandalle” untuk korban Bencana Angin Putting Beliung Tahun 2015

*  Awal Mula Perjalanan Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ)  Kabupaten Pangkep

Mengawali kisah perajalanannya ketika roda pembangunan kota metropolitan makassar terus bergeliat dan berbenah. Pasca reformasi sekitar tahun 2000 atau dikenal sebagai tahun millenium. Makassar semakin menemukan tempat dan identitasnya dalam membangun untuk menjadi kota metropilitan terbesar indoneaia timur dan kini menuju kota dunia. Yang dulunya di sebut ujung pandang kemudian berubah nama menjadi makassar. Perubahan demi perubahan pasca reformasi terus dilakukan pemerintahnya pun berdampak pada kehidupan sosial masyarakatnya. Sebuah konswkuensi yang harus diterima suka atau tidak suka ada yang baik hati harus berkorban atau dikorbankan pada setiap perubahan. Dimunai dari infrastruktur tata ruang yang memgakibatkan banyak masyarakat pesisir dan kumuh harus menelan kekecwaan dengan kehilangan domiaili dan sumber mata pencaharian kala itu..ketika arah pembangunan kota fokus memperindah ruang hijau dan fasilitas umum terutama sepanjang pantai losari yang menjadi pusat icon kota makassar.. singkatnya laguna kala itu dan anjungan pantai losari mejadi tempat sumber mata pencaharian sebahagian masyarakat marginal kota yang mencoba bertahan hidup ditengah persaingan dan kerasnya kehidupan masa itu.. sebut saja tukang soul sepatu, pengamen, dan penghibur hidung belang mengandalkan seumber kehidupannya dikala malam hari saat kaum.menengah keatas menikmati indahnya suasana kota dan beriatirahat..
Kehadiran mereka ada yang memahaminya namun sebagian besar justru menganggapnya sebuah masalah yg menggangu kenyamanan.. sebut saja KPJ makassar yang mencoba hadir dengan folosofi kehidupan jalan dan menanamkan nilai etika pada anggotanya hadir ditengah riuh malam menghibur masyarakat kota dengan alunan musik pun harus menelan pahit kerasnya kehidupan kota. Persaingan yang tidak sehat dan konflik sosial sesama pengamen membuat KPJ memutuskan bergeser dengan memilih taman macan sebagai pusat panggung apresiasinya... Namun banyak anggota dari KPJ makassar yang memilih untuk meninggalkan kota kehidupannya mencari kota baru untuk menghindari perasaingan dan mencoba peruntungan hidup dikota lain.
KPJ Pangkep Tahun 2004 menjadi tahun hijrah kawanan pengamen dari losari dan laguna makassar memilih untuk hijrah ke kota Pangkep dan pare-pare sebagai kota transit mengais rejeki mereka. Sebanyak 5 orang yang akhirnya mendirikan KPJ Pangkep pada tahun 2008  namun sayang belum terbentuk sebagai wadah Komunitas yang solid. Perebutan wilayah pun kadang masih menjadi pertengkaran mereka dikamar kos yang dihuni bersama Eno, Ichal, Iwan, Eko dan Udin serta Almahum Dhani Blues dan seiring waktu satu persatu anggota KPJ Pangkep pun ada yang berpindah kekota satu dan kota lainnya untuk masing masing  menentukan dan mengadu nasib. Ada yang ke pare hingga kekota palu dan ada juga yang telah meninggal dunia (Dhani Blues)..berjalannya waktu mereka semakin diterima dimasyarakat terlebih mereka semakin dikenal dikalangan anak muda kota pangkep, karena kehadiran mereka turut  membawa warna baru dan perkembangan musik dipangkep dengan berbagai gendre musik yang mereka miliki. Hingga mampu menyedot perhatian dan motivasi pemuda daerah ini. KPJ Pangkep dalam perjalanannya pun banyak mengalami goncangan hingga mereka yang tersisa sempat memutuskan untuk menentukan jalan masing masing. Hingga mereka menemukan masa masa romantisme mereka dan pada akhirnya menemukan jodohnya dikota keduanya ini. Pada akhirnya memilih menetap dan menjadi warga pangkep, itu pun yang tersisa dan bertahan diantaranya enho, ical dan udin.
KPJ masa reinkarnasi
enho yang tetap konsisten memetik gitar, ical yang kembali menekuni bakat enterpreneurnya dan jiwa petualangannya, udin yang melanjutkan pendidikannya dan memasuki dunia jurnalistik, singkatnya tahun 2011 adalah tahun dimana KPJ Pangkep kembali bangkit dari mati surinya, dengan diikuti  bertambahnya anggota mereka, ketika bang Rahman Mappasesu pada tahun 2007 sempat satu panggung dengan mereka, setelah kembali kepangkep dan juga  memutuskan bergabung. Kemudian bersamanya mengembangkan sayap KPJ menjadi komunitas penggiat film pertama dipangkep dengan mengarap film profilnya sendiri dan membentuk event organizer yaitu KPJsmartproduction. Dengan semakin bertambahnya kekuatan mereka dari berbagai penggiat seni kampus makassar yang bergabung kembali bersama mereka menggali ide dan kreatifitas..dengan mengutamakan etika, estetika dan moral anggotanya, menjadikan jalanan adalah kehidupan dan tempat belajar maka KPJ pangkep menjadikan ruang publik dan fasilitas umum adalah sebagai ruang belajar mereka tentang kehidupan, belajar tentang estetika, etika, belajar tentang enterpreneur dan entertainment, serta tempat mengais riziky, terutama KPJ Pangkep jaga persodaraan dijalanan. Akan memberikan pendidikan dan pembelajaran berharga kepada anggota maupun kepada masrakat tentang kehidupan yang  membuat mereka belajar dan belajar,  serta menjadikan pengalaman adalah guru paling berharga buat mereka.
Tak heran jika mereka menjadikan komunitas ini sebagai Sekolah Alam atau Kampus oleh para anggotanya.. karena keinginan dan keberadaan mereka untuk diterima dimasyarakat bukan sebagai pengamen atau preeman yang memaksa dan menakutkan.. tetapi mereka adalah komunitas yang pusat kajian sosial dan ranah pengabdiannya adalah dengan terjun langsung terlibat dan berbaur dengan masyarakat.. bentuk kehidupan dan penyimapangan yang ada dikaji dan  diramu dalam bentuk karya baik itu musik, sastra, film pendek, dan karya seni lainya.. karya dan gendre mereka sebagai bentuk kritik sosial atau sindiran dijalan yang memberikan sumbangsi, partisipasi serta masukan bagi masyarakat dan pemerintah..

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Profil dan Sejarah KPJ PANGKEP"

  1. Selamat malam para member setia AGENS128, oke gengs untuk kalian yang mau mencoba bermain sabung ayam online di agen terpercaya se-Indonesia kami menyarankan kalian bisa bermain bersama AGENS128, karena jika boss bermain di agen kami berapapun kemenangan yang kalian dapatkan akan kami bayarkan lunas sesuai dengan kemenangan yang kalian dapatkan, selain itu kami AGENS128 akan memberikan bonus besar juga kepada kalian semua.

    Untuk keterangan lebih lanjut, segera hubungi kami di:
    BBM : D8B84EE1 atau AGENS128
    WA : 0852-2255-5128

    Ayo tunggu apalagi !!

    BalasHapus