Hadapi Kamera Harus Bermain Dengan Hati
Kali ini, Jempol Tangan Chating dengan seorang teman bernama Ophie, yang juga salah satu personil Band Indie asal Kabupaten Pangkep. Nah...Jempol Tangan kali ini, ingin bercerita tentang Hobbi Memotret.
HOBBI memotret tentunya adalah salah satu hobi yang menyenangkan dan juga bisa menberikan pendapatan. Jika inginmendapatkan uang dari hobi ini tentunya anda harus bisa memberikan hasil yang maksimal.
Yang membedakan fotografer pro dan amatir hanyalah sumber pendapatannya, tidak ada hubungannya dengan kualitas foto yang dihasilkan. Fotografer pro adalah mereka yang mencari nafkah dari karya foto mereka. Sementara fotografer amatir adalah mereka yang menganggap fotografi sebagai murni hobi dan kegemaran, sementara pendapatan utamanya berasal dari pekerjaan utamanya. Bisa jadi yang amatir sesekali dapat uang dari fotonya, tapi itu sifatnya lebih kepada bonus. Asumsi bahwa fotografer pro pasti lebih jagoan dibanding yang amatir sebaiknya ternyata tidak benar. Yang benar, mereka yang pro adalah memang profesinya fotografer.
Hal ini juga dirasakan Ophie , salah satu pekerja swasta ini, memang menjadikan fotografer sebagai hobi saja. Itu menurut pribadi yang di rasakan Ophie semenjak menjadi seorang fotograper, dan sangat dibutuhkan fokus kesabaran, namun karena hasil foto yang bagus, namanya langsung dikenal sebagai salah satu fotografer yang mumpuni di wilayah Kabupaten Pangkep. Meski demikian, ia menolak untuk mengkomersilkan hasil karyanya.
”Memotret itu bagi saya adalah sebuah hobi yang luar biasa, dimana kita dilatih untuk menguasai banyak hal seperti kesabaran, ketelitian dan ketepatan. Ketika membuat suatu foto harus mengetahui tekhnis dulu, pemahaman, setelah itu penghayatan. Membuat suatu foto yang bagus itu tidak mudah juga, harus bermain dengan hati. Foto yang bagus itu bukan hanya sekedar bercerita. Tapi bagaimana selera kita memberikan nyawa sebuah foto,agar bisa dirasakan bagi yang melihatnya," terang Ophie yang juga salah satu vocalis Band Indi di Kabupaten Pangkep.
Dalam Bahasa Inggris, kata “amateur” didefinisikan sebagai: “one who does an activity for the sheer joy of doing it“, alias amatir adalah mereka yang mengerjakan sesuatu hanya karena memang senang melakukannya dan tidak mengharap imbalan komersial. Asal muasal kata amatir dari Bahasa Latin, “amour” yang artinya cinta.
Orang sah-sah saja ingin jadi fotografer pro dan meninggalkan pekerjaan utamanya, banyak yang berhasil banting setir dari amatir ke pro, namun terus terang saja lebih banyak yang gagal. Banyak yang kaget setelah menjadi fotogafer pro, mereka harus pintar mencari pasar. Mereka harus pintar marketing. Aktifitas memotret menjadi tidak se-menyenangkan seperti saat masih menjadi hobi, dan lain-lain. Ternyata untuk sukses menjadi seorang fotografer pro, pintar memotret saja sangat tidak cukup.
![]() |
Ophie Angewa (Foto/Sumber Facebook) |
HOBBI memotret tentunya adalah salah satu hobi yang menyenangkan dan juga bisa menberikan pendapatan. Jika inginmendapatkan uang dari hobi ini tentunya anda harus bisa memberikan hasil yang maksimal.
Yang membedakan fotografer pro dan amatir hanyalah sumber pendapatannya, tidak ada hubungannya dengan kualitas foto yang dihasilkan. Fotografer pro adalah mereka yang mencari nafkah dari karya foto mereka. Sementara fotografer amatir adalah mereka yang menganggap fotografi sebagai murni hobi dan kegemaran, sementara pendapatan utamanya berasal dari pekerjaan utamanya. Bisa jadi yang amatir sesekali dapat uang dari fotonya, tapi itu sifatnya lebih kepada bonus. Asumsi bahwa fotografer pro pasti lebih jagoan dibanding yang amatir sebaiknya ternyata tidak benar. Yang benar, mereka yang pro adalah memang profesinya fotografer.
Hal ini juga dirasakan Ophie , salah satu pekerja swasta ini, memang menjadikan fotografer sebagai hobi saja. Itu menurut pribadi yang di rasakan Ophie semenjak menjadi seorang fotograper, dan sangat dibutuhkan fokus kesabaran, namun karena hasil foto yang bagus, namanya langsung dikenal sebagai salah satu fotografer yang mumpuni di wilayah Kabupaten Pangkep. Meski demikian, ia menolak untuk mengkomersilkan hasil karyanya.
”Memotret itu bagi saya adalah sebuah hobi yang luar biasa, dimana kita dilatih untuk menguasai banyak hal seperti kesabaran, ketelitian dan ketepatan. Ketika membuat suatu foto harus mengetahui tekhnis dulu, pemahaman, setelah itu penghayatan. Membuat suatu foto yang bagus itu tidak mudah juga, harus bermain dengan hati. Foto yang bagus itu bukan hanya sekedar bercerita. Tapi bagaimana selera kita memberikan nyawa sebuah foto,agar bisa dirasakan bagi yang melihatnya," terang Ophie yang juga salah satu vocalis Band Indi di Kabupaten Pangkep.
Dalam Bahasa Inggris, kata “amateur” didefinisikan sebagai: “one who does an activity for the sheer joy of doing it“, alias amatir adalah mereka yang mengerjakan sesuatu hanya karena memang senang melakukannya dan tidak mengharap imbalan komersial. Asal muasal kata amatir dari Bahasa Latin, “amour” yang artinya cinta.
Orang sah-sah saja ingin jadi fotografer pro dan meninggalkan pekerjaan utamanya, banyak yang berhasil banting setir dari amatir ke pro, namun terus terang saja lebih banyak yang gagal. Banyak yang kaget setelah menjadi fotogafer pro, mereka harus pintar mencari pasar. Mereka harus pintar marketing. Aktifitas memotret menjadi tidak se-menyenangkan seperti saat masih menjadi hobi, dan lain-lain. Ternyata untuk sukses menjadi seorang fotografer pro, pintar memotret saja sangat tidak cukup.
Mantap tawwa....teruslah berkaya mas bro
BalasHapus